Gerakan Kebangkitan IMM melalui Sekolah Ideologi Nasional

PC IMM Lamongan Jum’at, 24 – 27 Maret 2022 menyelenggarakan sekolah ideologi nasional bertempat di kampus I Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Lamongan dengan jumlah peserta lebih dari 20 peserta. Pada opening ceremony ini ketua panitia Izzuddin  Ash Shiddieqy, menyampaikan bahwasanya nilai dari kegiatan sekolah ideologi adalah penerapan dari tiga basis kompetensi dengan nafasnya intelektualitas berintegritas.

Sekolah Ideologi Nasional merupakan upaya PC IMM Lamongan agar kader-kader IMM dapat mewujudkan gerakan IMM yang lebih baik dalam proses membangun peradaban berkemajuan di era disrupsi digital untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peran serta gerakan kebangkitan IMM dengan tri kompetensi dasar yang bernafas intelektualitas berintegritas, sebagaimana dijelaskan oleh Ketua Umum PC IMM Lamongan immawan Satria Putra Wibisono.

Rektor ITB Ahmad Dahlan Lamongan, Hj. Dr. Mu’ah, M.M., M.Pd turut pula memberikan pesan kepada peserta sekolah ideologi nasional, beliau berpesan “dalam hal membangun gerakan mahasiswa untuk mencerdaskan bangsa di era digitalisasi maka seorang mahasiswa perlu memiliki kompetensi seorang leader yang beretika luhur serta berintelektualitas yang kuat dalam pemikiran sehingga mampu membawa nilai-nilai peradaban unggul yang bernafaskan kemajuan dan mencerahkan dunia kemahasiswaan”.

Dalam sesi stadium general, Bapak Ali Mahfudi , S.Ag., S.H., M.M anggota DPRD Lamongan Fraksi PAN menyampaikan orasi inspiratif gagasan kepada kader-kader IMM peserta sekolah ideologi nasional diantaranya, kaum muda harus memiliki kemampuan literasi yang kuat sebagaimana dalam Al quran surat Al Alaq.

Wahyu pertama merupakan perintah Allah betapa pentingnya kemampuan literasi dimiliki oleh manusia untuk memahami masalah yang dihadapi dan mampu mengurai permasalahan dengan solusi yang mendekatkan pada perbaikan, pencerahan dan pembangunan masyarakat seutuhnya. Kemampuan literasi yang kuat harus diiringi dengan kemampuan memahami, beradaptasi, serta responsif terhadap perubahan yang terjadi di era digitalisasi saat ini. Terakhir beliau juga menyampaikan bahwa demokrasi adalah respon bangsa ini terhadap narasi kebangsaan dan politik kekuasaan yang perlu diperankan oleh kaum muda kedepannya, sebab bilamana demokrasi di negeri ini di isi oleh orang orang terpilih maka akan memberikan dampak konstruktif yang menjadikan politik jalan untuk mencerahkan peradaban dan membuka pintu-pintu kebaikan bagi Bangsa Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *